Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Masjid dan Kamu (Part 2)

     Nah, kali ini cerita yg sempet terhambat ini akan dilanjutin lagi nih. Happy reading guys! ^^ ****     Beberapa bulan yang lalu aku bertemu sosok yang sangat menarik perhatianku dimasjid ini. Kini, dia pergi jauh meninggalkan kesan yang mendalam bagiku. Jujur saja, walaupun Kak Syafiq sudah beberapa bulan yang lalu pergi, aku merasa dia masih ada dekat denganku. Entah ini perasaan apa, tapi yang jelas aku merasakannya. Setiap malam aku berdo'a agar ia cepat menyelesaikan kuliahnya di Jerman sana dan segera menemuiku lagi. Aku rindu. Hingga akhirnya aku menulis sebuah puisi untuknya yang aku kirimkan lewat e-mail kepadanya.  Surat Untukmu Sendiri.. Aku menantikan kehadiranmu Kau yang jauh di sana Sudah terlalu lama pergi meninggalkanku Meninggalkan segala kenangan yang tak mudah dilupakan Sosokmu yang ku temui waktu pagi Terus menjadi sosok yang selalu ku ingat Dalam setiap do'a, namamu tak pernah ku lupa Kau... Inspirasi dalam setiap tulisanku Memberika

Masjid dan Kamu (Part 1)

          "Aaaaah hujan lagi! Cengeng banget langit!" makiku kesal.      Hari ini adalah hari pertama kuliahku. Tapi cuaca tak sebanding semangatku menyambut hari ini. Aku senang sekali hari ini, menjadi seorang mahasiswi disebuah perguruan tinggi negeri yang cukup terkenal di Jakarta. Ditambah lagi aku masuk fakultas yang memang menjadi impianku selama ini, fakultas Sastra Indonesia.            "Aqillaaaaaaa, udah jam berapa ini?? Gak inget ini hari apa???" Teriak mama dari luar.           "Iya ma, aku udah bangun. Sebentar lagi aku mandi," jawab aku setengah sadar. Maklum, aku baru bangun dan sebagian kesadaranku belum kembali dari alam mimpi.      Mamaku selalu seperti itu, seperti orang tua pada umumnya yang selalu mengatur anaknya yang sebenarnya untuk kebaikannya juga. Aku anak mama satu-satunya. Jadi, wajar saja mama sangat menyayangiku dan selalu memanjakanku. Ia juga selalu memperlakukan aku seperti anak kecil yang baru berusia sepuluh tahun.