Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

- - - -

Cerita Senja Angin bertiup diikuti desirannya burung-burung bergegas pulang mencari tempatnya awan mulai memerah tanda ia sudah lelah dan aku.. masih dan tetap di sini entah sampai kapan Menikmati senja dengan segala keindahannya  membuat terhanyut dalam kisah yang abadi sinar lembayung yang semakin memerah  memberi kesempatan awan hitam untuk menduduki tempatnya awan hitam yang mengusir senja dengan paksa  sebelum tiba waktunya menggantikan harapan dengan keputusasaan yang tak bertujuan membuat sinar impian kebahagiaan semakin memudar Di sini, di tempat ini, dalam kesunyiannya yang nyata masih ada hati yang terus berharap  harapan yang tak pernah redup  harapan yang selalu merindukan cerahnya pagi harapan yang tak pernah bisa terungkapkan hingga tak ada lagi celah untuk tetap berharap Senja adalah cinta setiap cinta berhak memilih senjanya masing-masing betapapun kejamnya awan hitam  yang merenggut senja dengan paksa namun tetap, setiap senja menyimpan jutaa

Sekeping Hati Pecinta

Cinta bukan hanya tentang saling memiliki. Namun cinta adalah tentang bagaimana seseorang mencintai dengan keikhlasan tanpa berharap dicintai. Kadang seseorang tak sadar bagaimana Ia dicintai dengan begitu dalam oleh seorang yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya, bahkan oleh seseorang yang telah ia sia-siakan. Sesungguhnya, cinta tak pernah memilih dimana ia akan terjatuh. Saat kita mulai peduli dan tak ingin jauh dari seseorang, disitulah kemungkinan cinta akan terjatuh. Maka, inilah yang dinamakan jatuh cinta. Ketahuilah, tak selamanya cinta akan berjalan sesuai dengan yang kau harapkan. Banyak yang terluka karenanya. Jatuh terlalu dalam karena cinta merupakan hal yang sudah seharusnya dihindari oleh para pecinta. Namun, adakah yang bisa menahan agar kita tak jatuh terlalu dalam karenanya? Tak ada yang bisa menahan agar kita tak jatuh terlalu dalam karenanya. Semua hanya tentang seberapa besar cinta yang kita miliki untuk seseorang tersebut. Namun, yang menyakitkan adalah ket

Infinitely Longing

     Ada sedikit perasaan yang tak biasa saat aku menulis ini untukmu. Perasaan yang tak bisa dijelaskan maknanya; rindu. Satu kata yang kadang tak butuh jawaban. Hanya butuh pertemuan. Ya, hanya pertemuan. Mungkin aku terlalu mudah menganggap bahwa ini adalah cinta. Tetapi, jika seseorang rindu dan sangat ingin bertemu saat itu juga, apa namanya jika bukan cinta? Apa itu sayang? Cinta dan sayang perasaan yang saling terhubung satu sama lain, bukan? Aku memang tidak begitu mengenal siapa dirimu. Namun, perasaan ini semakin nyata. Sedangkan kau tak pernah menganggap aku ada. Lantas, akan kubawa kemana rasa rindu ini?      Rindu ini memang tak butuh jawaban. Balasan pun mungkin tak perlu. Melihat senyummu dari jarak sepuluh meter saja sudah sangat cukup bagiku. Tetapi, mengertilah. Sedikit saja kau mengerti bagaimana rasanya menjadi aku. Sulitkah itu? Aku memang bukan siapa-siapa bagimu. Tapi setidaknya kau tahu bahwa-aku-sangat-mencintaimu. Sangat dalam.      Kau tahu? Aku kagum sekal

Tetap Tinggal

     Beberapa tahun lalu, saat pertama perkenalan kita. Kau memberi kesan yang aneh. Entahlah, terlalu rumit untuk aku jelaskan. Kau hadir dengan sapaan hangatmu. Membawaku ke dalam dunia yang tak pernah kumasuki sebelumnya. Dunia yang terasa asing dan.. Berbeda. Ya, berbeda karena ada kau di dalamnya. Tak pernah terlintas dalam pikiranku sedikitpun aku bisa mengenalmu. Semuanya mengalir begitu saja. Sikapmu yang terbuka dan supel membuatku mudah untuk semakin mengenal dirimu. Saat itu aku masih kecil. Masih terlalu dini untuk merasakan pahit manisnya cinta. Perasaanku pun hanya sebatas kagum. Tidak lebih.      Hari demi hari terus berjalan. Kedekatan kita semakin jelas. Kau semakin menerima kehadiranku meski tak kau minta. Tanpa sadar aku menyimpan sebuah perasaan yang tak pernah kuduga sebelumnya. Namun aku sadar, sebentar lagi kita akan berpisah. Berpisah karena jarak yang tak mungkin aku tembus. Hal itupun akhirnya terjadi. Jarak telah berhasil memisahkan kita dengan angkuhnya.  P

Ketika Aku Menyadari

Tulisan ini kubuat untuk menenangkan hatiku dan meluapkan perasaanku kepadamu. Perasaan yang tak bisa dijelaskan namanya. Tak bisa dilihat wujudnya dan tak bisa ku rasakan balasannya. Aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini datang. Ketika aku tiba-tiba takut kehilanganmu dan tak ingin sosokmu jauh dariku. Semuanya begitu cepat terjadi hingga aku tak menyadarinya. Sosokmu yang awalnya ku anggap hanya sebagai sosok yang aku kagumi berubah menjadi sosok yang aneh ku rasakan; cintakah? Perasaan itu terus berkembang seiring pertemuan kita yang singkat belakangan ini. pertemuan yang tak pernah ku rencanakan. Kau mengembangkan senyum khasmu. Dan aku yang tak bisa menjelaskan apa yang aku rasakan saat melihat senyummu itu. Aku ingat, awal pertemuan kita; pertama kali aku menyadari adanya sosok dirimu di sekitarku, ada perasaan yang tak biasa. Tak seperti saat aku bertemu dengan orang-orang lain dalam hidupku yang tak memberi kesan apapun dalam diriku. Tetapi kamu, kamu berbeda dan aku

Hati ini, Sebenarnya milik siapa?

Banyak remaja yang keliru saat menjawab pertanyaan, “Sebenarnya hati kita milik siapa?” kebanyakan dari mereka menjawab hatinya milik kekasih mereka, pujaan hati mereka, orang yang mereka suka dan semacamnya. Tetapi, masih ada yang menjawab hati mereka milik orang tua mereka, ayah mereka, ibu mereka dan ada juga yang menjawab hati mereka milik keluarga mereka. Kondisi remaja Indonesia saat ini memang sudah berada di batas kekhawatiran para orang tua. Mengapa? Hal itu karena pergaulan remaja yang semakin memburuk setiap generasinya membuat para orang tua menjadi lebih waspada terhadap pergaulan anak-anak mereka. Kembali ke permasalahan, hati ini sebenarnya milik siapa? Akan kita bahas…. Hati. Hati yang dimaksud di sini bukan organ hati untuk menetralisir racun, tetapi hati yang dalam Islam disebut Qalbu. Hati memiliki dua pengertian, yaitu secara fisik dan spiritual. Hati secara fisik adalah segumpal daging yang dilindungi oleh tulang belulang sebagai alat ekskresi untuk men

Bukan Untukku Lagi

       Masih terekam jelas dalam ingatanku saat-saat kebersamaan kita dulu. Kau yang selalu penuh kejutan, kau yang selalu penuh canda, tak akan pernah ku lupa. Ingatanku tentangmu tak pernah berkurang sedikitpun setelah kau pergi. Kejadian itupun masih ku ingat hingga kini, kau meninggalkanku demi dia yang bahkan tak menggubris kehadiranmu. Bodoh! Dia bahkan tak menganggap kau ada. Tetapi kau masih terus memperjuangkannya. Lantas, perjuanganku selama ini kau anggap apa? Miris sekali rasanya, aku yang memperjuangkanmu dengan setulus hatiku tidak berarti apa-apa untukmu. Sedangkan dia yang bahkan tidak melihatmu ada, kau perjuangkan tanpa mengenal batas.        Aku berusaha keras untuk menghilangkan perasaanku padamu. Tapi nyatanya aku tak bisa. Kau terlalu melekat dalam hatiku juga ingatanku. Sosokmu yang selalu terlihat saat aku sedang memikirkanmu, menjadi beban yang teramat berat untukku. Usahaku selama ini selalu gagal. Hatiku selalu menolak jika aku berusaha melupakanmu. Me