Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Kisah Sebentar

     Masih segar dalam ingatan tentang mimpiku semalam. Hari di mana semua orang terasa sangat menyebalkan dan menjengkelkan dan setiap apapun yang aku lakukan selalu salah di mata mereka. Bukan apa-apa, aku hanya berharap semoga itu tidak terjadi dalam kehidupan nyataku. Akibat itu semua, sekolahku hari ini terasa sangat membosankan, karena aku sama sekali tidak mempunyai minat untuk bersikap ramah pada siapapun hari ini. Ah, sial! Saat yang aku tunggu akhirnya tiba. Ya, bel pulang sekolah. Segera aku bergegas merapikan semua barang-barangku dan langsung pulang. Namun, ketika aku keluar kelas dan hendak berjalan ke arah tangga—karena memang letak kelasku yang berada di lantai dua, aku melihat segerombolan laki-laki yang sepertinya kelas 11 sedang bergerumul di dekat tangga dan menjaili para perempuan yang hendak melewati tangga tersebut. “Oh God , apa-apaan ini,” gerutuku dalam hati. “Huh, tenang Nadya, mereka adik kelas lo. Dan gak akan berani macem-macem sama lo,” kataku menena

Talking about Love

Cinta adalah energi dasar. Tunggal. Kebencian pun berasal dari energi yang sama, hanya ia mengalami proses saturasi. Dan semua pemilahan kategori cinta sesungguhnya adalah satu zat yang sama dengan kadar polusi berbeda-beda. Polusi itu tercipta di pikiran kita. Jadi, apabila pemilahan-pemilahan tadi lenyap, maka yang ada hanyalah… mengalami . Cinta adalah mengalami. Mengapa ada hidup, mengapa kita mati, mengapa kita jatuh cinta, berkeluarga, mengapa ada ini dan itu… semuanya adalah pengalaman. Ingin mengalami hasrat yang paling dasar. Setidaknya, itulah yang dikatakan salah satu buku yang pernah saya baca. Cinta sangatlah dahsyat, cinta yang sampai di titik tertentu akan mengaburkan ego. Dan kebahagiaan bukanlah lagi menjadi hal yang harus dicapai, tapi lebih dari itu. Ketulusan dan kebesaran hati . Kebesaran hati yang dapat menampung cinta itu tak ada yang dapat mengukurnya selain cinta itu sendiri. Cinta itu abu-abu, seperti kamu. Tidak pasti. Karena yang pasti adalah ketida

Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh

Ksatria jatuh cinta pada seorang puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari. Sang Puteri naik ke langit. Ksatria kebingungan. Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang. Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu. Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon. Ksatria lalu belajar pada burung gereja. Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara. Ksatria kemudian berguru pada burung elang. Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung. Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi. Ksatria sedih, tapi tak putus asa. Ksatria memohon pada angin. Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi, lebih tinggi dari gunung dan awan. Namun Sang Puteri masih jauh di awang-awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit. Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa. Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya. Ia menawari Ksatria untuk mampu melesat secepat c