Talking about Love



Cinta adalah energi dasar. Tunggal. Kebencian pun berasal dari energi yang sama, hanya ia mengalami proses saturasi. Dan semua pemilahan kategori cinta sesungguhnya adalah satu zat yang sama dengan kadar polusi berbeda-beda. Polusi itu tercipta di pikiran kita. Jadi, apabila pemilahan-pemilahan tadi lenyap, maka yang ada hanyalah… mengalami. Cinta adalah mengalami. Mengapa ada hidup, mengapa kita mati, mengapa kita jatuh cinta, berkeluarga, mengapa ada ini dan itu… semuanya adalah pengalaman. Ingin mengalami hasrat yang paling dasar. Setidaknya, itulah yang dikatakan salah satu buku yang pernah saya baca.
Cinta sangatlah dahsyat, cinta yang sampai di titik tertentu akan mengaburkan ego. Dan kebahagiaan bukanlah lagi menjadi hal yang harus dicapai, tapi lebih dari itu. Ketulusan dan kebesaran hati. Kebesaran hati yang dapat menampung cinta itu tak ada yang dapat mengukurnya selain cinta itu sendiri.
Cinta itu abu-abu, seperti kamu. Tidak pasti. Karena yang pasti adalah ketidakpastian. Namun masih ada celah untuk bertahan. Disitulah aku berada. Bertahun-tahun masih tetap menunggu namun kepastian itu tak juga datang. Hingga hati ini tak lagi sanggup untuk bertahan, aku menyerah.
Cinta tak selamanya menyakitkan. Tetapi, bukan berarti cinta selalu membawa bahagia. Selalu ada tangis juga tawa di dalamnya. Bukankah itu yang membuat semua orang ingin memiliki cinta? Cinta memiliki gravitasi yang sangat besar sehingga tak heran banyak orang yang terjerumus karenanya. Namun, aku tak ingin seperti itu. Biarlah aku yang mengendalikan seberapa besar gravitasi menarikku untuk masuk ke dalamnya.
Cinta itu bentuk rasa syukur. Karena rasa syukurlah cinta hadir di tengah kehidupan. Namun percayalah, tak ada cinta yang hadir secara ‘kebetulan’. Semua sudah diatur oleh-Nya. Maka, tak ada yang bisa kita lakukan untuk menghadirkan cinta selain berdoa. Sejauh apapun Dia memisahkanmu dengan seseorang yang kau cintai saat ini, jika ia ditakdirkan untuk menjadi jodohmu, percayalah kau akan dipertemukan kembali dengan cara apapun bahkan yang tak pernah kau duga sebelumnya. Begitupun sebaliknya.
Betatapun kau berharap untuk bersama dengan orang yang kau cintai saat ini, jika ia tak ditakdirkan untuk menjadi jodohmu, maka sedekat apapun kau dengannya selalu ada cara untuk menjauh satu sama lain. Jadi, pahamilah konsep tentang “Jodoh di tangan Tuhan”. Karena itu akan membuatmu lebih tenang dan damai dalam merasakan cinta. Cinta yang tak terbatas. Cinta yang tanpa paksaan. Cinta yang tak meminta balasan apapun. Cinta yang tak meminta diakui kehadirannya. Cinta yang tak peduli seberapapun besar kekurangan yang ada. Karena cinta akan selalu menemukan jalan pulang ke tempat yang seharusnya ia hadir.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PKM Long Journey (Part 2)

Satu Kata Cinta

Masjid dan Kamu (Part 1)