Setelah Perpisahan Kita
Hujan masih membasahi atap rumahku sejak siang tadi. Aku terdiam dikamar dengan beribu-ribu pikiran yang memenuhi otakku. Tidak seharusnya aku terus memikirkan hal bodoh macam ini. Seminggu yang lalu, kamu akhirnya memutuskan untuk pergi dan menjauh dariku. Entah aku yang terlalu bodoh atau kamu yang tidak memahami arti sebuah ketulusan. Aku masih saja memercayaimu setelah semua yang sudah kamu lakukan padaku, pada hubungan kita. Aku masih tetap memberimu kesempatan untuk berubah, karena kamu telah menunjukkan dan meyakinkan aku kembali bahwa kamu sunguh-sungguh untuk berubah. Tapi ternyata aku salah, kamu mengulangi kesalahanmu lagi. Kamu menyia-nyiakan kesempatan yang sudah aku berikan kepadamu untuk yang kesekian kalinya.
Seminggu yang lalu kamu menyadarkanku bahwa kamu memang tidak pantas diberi kesempatan. Tapi entah perasaan apa, hatiku masih terus ingin membuatmu berubah meskipun kenyataan berkata lain. Dihati kecilku, masih ada sayang untukmu. Sangat ingin rasanya kamu bisa tahu dan mengerti bahwa aku benar-benar tulus mencintaimu. Jika ada kata yang maknanya melebihi kata tulus, akan aku katakan padamu. Tetapi, kamu memlih pergi untuk "dia" yang bahkan tidak menggubris kehadiranmu. Untuk "dia" yang menurutmu jauh lebih sempurna daripada aku. Atau untuk "dia" yang memang juga menyukaimu diam-diam. Namun, bisa aku pastikan bahwa dia tidak akan bisa melebihi rasa tulusku untuk mencintai dan menyayangimu.
Suara gemericik hujan masih terus terdengar dari luar sana. Dinginnya malam ini, masih belum sebanding dengan dinginnya hatiku setelah kau tinggal pergi. Aku rindu sapaanmu lewat telepon, rindu pesanmu lewat bbm, rindu perhatianmu. Aku rindu kamu seutuhnya. Diantara rintikan air hujan yang turun, aku menengok keluar jendela berharap ada bintang diatas sana. Dulu, meski dibatasi oleh telepon, setiap malam kita sering melihat bintang dari langit masing-masing. Karena kita percaya bahwa bintang akan menyampaikan salam rindu untuk orang yang kita sayang. Dan kita juga percaya, bahwa kita masih dibawah langit yang sama, bintang yang sama. Kini, aku ingin melakukannya lagi. Berharap bintang akan menyampaikan rinduku padamu.
Angin malam yang dingin membawaku terhanyut dalam ketenangan, malam yang memberikan kesejukan. Aku tidak ingin mengakhirinya. Sudah cukup lama aku terdiam dibawah keheningan malam hingga aku lupa bahwa ini saatnya untuk beristirahat, mempersiapkan hari esok yang akan lebih berwarna. Menanti pagi yang menjanjikan matahari. Segera aku menarik selimutku dan pergi ke alam mimpi.
Hari ini ku anggap sebagai hari yang baru, yang menjanjikan senyuman diwajahku. Ingin kubuka lembaran baru tanpa bayang-bayangmu lagi yang memenuhi otakku. Aku ingin melupakanmu, masa lalu kita. Menemukan orang baru yang bisa memperbaiki semuanya adalah keinginanku saat ini. Siapapun itu nanti, akan aku tanggapi kehadirannya. Memulai kehidupan baru yang lebih menantang, tanpamu.
Sudah satu bulan kita berpisah, dan aku sudah hampir berhasil melupakanmu. Namun, kenangan kita masih tersimpan dengan baik di otakku. Karena aku berpikir, melupakan bukan berarti harus menghapus kenangan yang indah dan membahagiakan. Diwaktu yang tepat, kenangan tersebut bisa menjadi alasan untuk kita tersenyum. Aku yakin itu. Setelah perpisahan kita, banyak hal yang ternyata jauh lebih menarik yang bisa aku lakukan sendiri. Untuk kamu ketahui, seburuk apapun kamu menyakiti aku, tidak akan pernah hati ini membencimu. Kamu pernah jadi bagian terpenting dihidupku. Kini, aku berharap kamu menemukan sosok yang bisa memahami sifatmu yang kekanak-kanakkan dan mencintaimu dengan tulus. Terima kasih atas semua yang sudah kamu berikan untukku. Untuk waktu yang tidak sebentar, aku bersyukur pernah bertemu dan dekat denganmu.
Seminggu yang lalu kamu menyadarkanku bahwa kamu memang tidak pantas diberi kesempatan. Tapi entah perasaan apa, hatiku masih terus ingin membuatmu berubah meskipun kenyataan berkata lain. Dihati kecilku, masih ada sayang untukmu. Sangat ingin rasanya kamu bisa tahu dan mengerti bahwa aku benar-benar tulus mencintaimu. Jika ada kata yang maknanya melebihi kata tulus, akan aku katakan padamu. Tetapi, kamu memlih pergi untuk "dia" yang bahkan tidak menggubris kehadiranmu. Untuk "dia" yang menurutmu jauh lebih sempurna daripada aku. Atau untuk "dia" yang memang juga menyukaimu diam-diam. Namun, bisa aku pastikan bahwa dia tidak akan bisa melebihi rasa tulusku untuk mencintai dan menyayangimu.
Suara gemericik hujan masih terus terdengar dari luar sana. Dinginnya malam ini, masih belum sebanding dengan dinginnya hatiku setelah kau tinggal pergi. Aku rindu sapaanmu lewat telepon, rindu pesanmu lewat bbm, rindu perhatianmu. Aku rindu kamu seutuhnya. Diantara rintikan air hujan yang turun, aku menengok keluar jendela berharap ada bintang diatas sana. Dulu, meski dibatasi oleh telepon, setiap malam kita sering melihat bintang dari langit masing-masing. Karena kita percaya bahwa bintang akan menyampaikan salam rindu untuk orang yang kita sayang. Dan kita juga percaya, bahwa kita masih dibawah langit yang sama, bintang yang sama. Kini, aku ingin melakukannya lagi. Berharap bintang akan menyampaikan rinduku padamu.
Angin malam yang dingin membawaku terhanyut dalam ketenangan, malam yang memberikan kesejukan. Aku tidak ingin mengakhirinya. Sudah cukup lama aku terdiam dibawah keheningan malam hingga aku lupa bahwa ini saatnya untuk beristirahat, mempersiapkan hari esok yang akan lebih berwarna. Menanti pagi yang menjanjikan matahari. Segera aku menarik selimutku dan pergi ke alam mimpi.
Hari ini ku anggap sebagai hari yang baru, yang menjanjikan senyuman diwajahku. Ingin kubuka lembaran baru tanpa bayang-bayangmu lagi yang memenuhi otakku. Aku ingin melupakanmu, masa lalu kita. Menemukan orang baru yang bisa memperbaiki semuanya adalah keinginanku saat ini. Siapapun itu nanti, akan aku tanggapi kehadirannya. Memulai kehidupan baru yang lebih menantang, tanpamu.
Sudah satu bulan kita berpisah, dan aku sudah hampir berhasil melupakanmu. Namun, kenangan kita masih tersimpan dengan baik di otakku. Karena aku berpikir, melupakan bukan berarti harus menghapus kenangan yang indah dan membahagiakan. Diwaktu yang tepat, kenangan tersebut bisa menjadi alasan untuk kita tersenyum. Aku yakin itu. Setelah perpisahan kita, banyak hal yang ternyata jauh lebih menarik yang bisa aku lakukan sendiri. Untuk kamu ketahui, seburuk apapun kamu menyakiti aku, tidak akan pernah hati ini membencimu. Kamu pernah jadi bagian terpenting dihidupku. Kini, aku berharap kamu menemukan sosok yang bisa memahami sifatmu yang kekanak-kanakkan dan mencintaimu dengan tulus. Terima kasih atas semua yang sudah kamu berikan untukku. Untuk waktu yang tidak sebentar, aku bersyukur pernah bertemu dan dekat denganmu.
Matahari tersenyum melihat tingkah kita, kita yang selalu penuh canda
Bintang bersinar melihat kemesraan kita, kita yang selalu penuh rasa
Bulan sabit pun melengkung sempurna melihat kita, kita yang selalu penuh cinta
Komentar
Posting Komentar